Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa beberapa negara, termasuk Filipina, India, dan Amerika Serikat, mengajukan permintaan kepada Indonesia untuk berinvestasi di wilayah mereka. Menurutnya, permintaan tersebut datang karena negara-negara tersebut ingin mempelajari strategi ekonomi yang diterapkan oleh Indonesia.
“Beberapa negara sebetulnya meminta kita juga untuk investasi di negaranya masing-masing. Seperti Filipina minta begitu, India minta begitu. Semuanya konsepnya sebetulnya belajar dari Indonesia,” kata Airlangga dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Kementerian Perdagangan, Kamis (20/2/2025).
Keinginan negara-negara tersebut agar Indonesia berinvestasi di wilayah mereka tidak terlepas dari isu perdagangan yang dihadapi. Produk ekspor dari Indonesia, terutama di sektor tertentu, kerap menghadapi kendala seperti tuduhan anti-dumping. Dengan berinvestasi langsung di negara-negara tersebut, Indonesia dapat menghindari hambatan perdagangan yang berpotensi merugikan ekspor nasional.
“Ini pengalaman kita di berbagai negara ASEAN. Kalau tidak seperti ekspor mobil kita, dicek satu-satu. Jadi kalau ada satu misalnya yang diketemukan tidak memenuhi standar, dikembalikan semuanya katanya,” jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa guna memperkuat perdagangan global, Indonesia harus menjalin kemitraan dengan sebanyak mungkin negara. Ia menyoroti bahwa saat ini 83% perdagangan dunia terjadi di luar Amerika Serikat. Dengan adanya kebijakan Presiden AS Donald Trump yang disebut “Trump 2.0”, Indonesia perlu semakin gencar mencari peluang ekonomi di berbagai belahan dunia.
“Nah tentu dengan perdagangan ini, dengan adanya kebijakan Trump 2.0, kita harus melihat perdagangan ke seluruh dunia, itu world trade itu di luar Amerika hampir 80%, kalau nggak salah 83%. Jadi kita harus menjalin kerjasama dengan 83% dunia,” pungkasnya.
Dengan semakin besarnya perhatian dari negara-negara lain terhadap investasi Indonesia, peluang bagi perusahaan nasional untuk berekspansi ke luar negeri pun semakin terbuka lebar. Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan dagang, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kancah ekonomi global.