IHSG Naik 2,48% dalam Sepekan, Outflow Asing Tak Goyahkan Pasar

Yono

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 2,48% dalam periode perdagangan 17-21 Februari 2025, dan berhasil mencapai level 6.803. Kenaikan ini terjadi meski aksi jual investor asing masih cukup kuat, dengan catatan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp1,16 triliun atau setara dengan US$70,53 juta. Meskipun demikian, tekanan jual ini mulai menunjukkan tanda-tanda mereda dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai angka lebih besar, yaitu Rp3 triliun.

Sektor Teknologi Menjadi Penopang Kenaikan IHSG

Penguatan IHSG didukung oleh sektor teknologi yang mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 20,24% dalam sepekan terakhir. Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), sebagai emiten dari sektor teknologi, mencatatkan kenaikan harga luar biasa sebesar 71,6%, sehingga menjadi kontributor utama dengan sumbangan 44,43 poin terhadap kenaikan indeks.

Beberapa Sektor Mengalami Koreksi

Di sisi lain, dari 11 sektor yang tercatat, hanya sektor Konsumer Nonsiklikal serta Properti dan Real Estate yang mengalami penurunan dalam sepekan ini. Sektor Konsumer Nonsiklikal turun sebesar 1,36%, sementara Properti dan Real Estate terkoreksi 0,92%.

Top Laggards: Saham AMRT Menekan IHSG

Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menjadi penghambat (Top Laggards) bagi kinerja IHSG dalam periode sepekan terakhir, dengan penurunan harga mencapai 11,31%. Koreksi pada saham ini berkontribusi negatif terhadap indeks sebesar 13,97 poin.

Volume dan Nilai Perdagangan Saham di Bursa

Dari sisi aktivitas perdagangan, volume transaksi saham di Bursa Efek Indonesia tercatat mencapai 91,91 miliar lembar dengan total nilai transaksi sebesar Rp58,9 triliun. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan volume perdagangan tertinggi dalam sepekan, dengan total saham yang diperdagangkan mencapai 13,59 miliar lembar.

Sementara itu, dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan nilai perdagangan tertinggi di antara saham lainnya, dengan total nilai transaksi mencapai Rp6,96 triliun.

Outlook IHSG Pekan Depan

Penguatan IHSG pekan ini menunjukkan optimisme pasar meski aksi jual investor asing masih cukup tinggi. Para analis memprediksi pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh perkembangan global, termasuk sentimen dari pasar Amerika Serikat dan Eropa, serta kebijakan ekonomi domestik. Sektor teknologi diperkirakan masih akan menjadi penopang utama, namun investor perlu mencermati dinamika di sektor Konsumer Nonsiklikal dan Properti yang masih menunjukkan pelemahan.

Also Read

Tags

Leave a Comment