Ant Group, perusahaan finansial yang didirikan oleh Jack Ma, kini resmi merambah dunia kecerdasan buatan (AI). Sebagai bagian dari Alibaba Group Holding, perusahaan ini mengklaim telah berhasil melatih large language model (LLM) menggunakan unit pemrosesan grafis (GPU) buatan dalam negeri, sehingga mampu mengurangi ketergantungan pada teknologi Nvidia sekaligus menekan biaya operasional secara signifikan.
Dalam sebuah pengumuman penting, Ant Group mengungkapkan bahwa mereka telah menggunakan semikonduktor dari Huawei dan Alibaba untuk melatih model AI mereka. Dari segi performa, teknologi ini diklaim setara dengan AI yang dikembangkan menggunakan chip H800 milik Nvidia.
Menurut laporan dari Toms Hardware, penerapan chip lokal ini memungkinkan efisiensi biaya yang cukup mencolok. Pelatihan model AI dengan semikonduktor dalam negeri dapat menghemat hingga 20% dibandingkan dengan penggunaan chip H800 Nvidia.
Meski demikian, Ant Group masih menggunakan perangkat keras dari Nvidia dalam proses pengembangan AI mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan ini berencana memperbesar porsi penggunaan chip lokal demi menghadapi tantangan regulasi yang semakin ketat. Hal ini menjadi langkah strategis mengingat pemerintah Amerika Serikat telah membatasi akses perusahaan-perusahaan China terhadap chip AI canggih asal Negeri Paman Sam.
Didirikan pada tahun 2014, Ant Group juga mengumumkan pengembangan besar dalam penerapan AI di sektor layanan kesehatan. Teknologi ini telah diadopsi oleh tujuh rumah sakit utama serta berbagai institusi layanan kesehatan yang tersebar di Beijing, Shanghai, Hangzhou, dan Ningbo.
Model AI yang dikembangkan untuk sektor kesehatan ini mengandalkan berbagai model canggih, termasuk R1 dan V3 dari DeepSeek, Qwen milik Alibaba, serta BaiLing yang dikembangkan sendiri oleh Ant Group. AI khusus layanan kesehatan ini dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan medis dan meningkatkan kualitas layanan bagi para pasien.
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat terus memperketat regulasi terkait perkembangan AI di China. Salah satu langkah yang diambil adalah membatasi akses perusahaan-perusahaan China terhadap semikonduktor kelas atas yang menjadi komponen penting dalam pengembangan model AI mutakhir. Meski demikian, Nvidia masih diperbolehkan menjual chip dengan spesifikasi lebih rendah ke pasar China, sehingga persaingan dalam industri ini masih terus berlanjut.