Xiaomi baru saja memperoleh pendanaan signifikan senilai USD 5,5 miliar melalui penjualan saham tambahan mereka. Sebanyak 800 juta lembar saham dilepas ke pasar dengan harga HKD 53,25 per lembar, angka yang lebih rendah dibanding harga saham Xiaomi di pasar terbuka yang ditutup pada HKD 57 per lembar pada Senin (24/3). Dana hasil transaksi ini akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan bisnis mobil listrik perusahaan, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, Selasa (25/3/2025).
Sebagai salah satu produsen ponsel terbesar di dunia, Xiaomi telah memperluas cakupan usahanya dengan terjun ke industri kendaraan listrik sejak 2024. Awalnya, perusahaan hanya berencana menjual 750 juta lembar saham, namun akhirnya jumlah tersebut ditambah menjadi 800 juta lembar demi mengoptimalkan pendanaan yang diperoleh.
Dalam pernyataannya, Xiaomi menegaskan bahwa suntikan dana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis mereka, serta mempercepat riset dan inovasi teknologi yang tengah dikembangkan. Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik global.
Selama 15 tahun terakhir, Xiaomi telah dikenal sebagai produsen berbagai perangkat teknologi, mulai dari ponsel pintar, perangkat Internet of Things (IoT), hingga perlengkapan elektronik rumah tangga. Kini, mereka resmi memasuki pasar otomotif dengan menghadirkan mobil listrik pertama mereka, SU7, yang diperkenalkan pada awal 2025.
Momentum positif turut menyertai langkah ekspansi ini. Pada pertengahan Maret, Xiaomi melaporkan lonjakan pendapatan kuartal keempat 2024 sebesar 50%. Hal ini mendorong mereka untuk meningkatkan target pengapalan kendaraan listrik menjadi 350 ribu unit, naik dari proyeksi awal yang sebesar 300 ribu unit. Sepanjang 2024, bisnis kendaraan listrik Xiaomi telah menyumbang pemasukan sebesar USD 4,4 miliar, didorong oleh pengapalan lebih dari 135 ribu unit sedan SU7.
Tak hanya itu, Xiaomi juga berencana mengekspansi pasar mereka ke ranah global dengan mulai mengapalkan mobil listrik ke luar negeri pada 2027. Sebagai bagian dari persiapan ekspansi ini, perusahaan telah mengakuisisi lahan seluas 52 hektar di wilayah selatan Beijing. Area tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas produksi tahap ketiga yang diharapkan dapat mendukung pencapaian target produksi tahunan mereka.
Presiden Xiaomi, Lu Weibing, menyatakan bahwa selama 2025 perusahaan akan mengalokasikan investasi sebesar 7-8 miliar yuan untuk pengembangan di sektor kecerdasan buatan (AI). Dana ini merupakan bagian dari total anggaran penelitian dan pengembangan yang mencapai 30 miliar yuan, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperkuat daya saing teknologi mereka di pasar kendaraan listrik.