Bulog Ancam Tindak Tegas Pelaku Permainan Harga Gabah dan Minyakita

Sahrul

Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, menegaskan pihaknya tidak akan memberikan toleransi bagi oknum Bulog di daerah yang mencoba bermain curang dengan harga gabah kering panen (GKP) dan Minyakita. Meski tidak secara rinci menyebutkan bentuk sanksi yang akan diterapkan, ia memastikan bahwa individu yang terbukti melakukan pelanggaran tersebut tidak akan dipertahankan dalam lembaga yang ia pimpin.

“Tadi disampaikan jika ada oknum Bulog yang nakal, saya selaku Dirut Bulog nggak akan segan-segan, tolong disampaikan siapa orangnya agar tidak menjadi fitnah. Tolong sampaikan ini orangnya, saya akan telusuri. Kemudian nggak ada yang seperti ini, ini tidak boleh dipelihara, begitu kira-kira,” ujar Novi dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senin (3/3/2025).

Harga Gabah Naik, Bulog Dapat Tugas Serap dan Distribusi Minyakita

Sebagai informasi, pemerintah telah menugaskan Bulog bersama penggilingan swasta untuk menyerap GKP dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan harga sebelumnya yang berada di level Rp 6.000 per kilogram.

Selain itu, Bulog juga memiliki tanggung jawab dalam pendistribusian Minyakita guna mengendalikan harga di pasaran. Dalam rangka tugas ini, Bulog memperoleh alokasi sebesar 50.000 kiloliter Minyakita untuk disalurkan ke berbagai daerah.

Permainan Timbangan dan Harga Minyakita Jadi Sorotan

Pernyataan Novi ini merupakan respons atas laporan salah satu anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar, yang mengungkap adanya praktik kecurangan oleh oknum Bulog di Parepare, Sulawesi Selatan. Menurutnya, meskipun harga GKP sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 6.500 per kilogram, masih ditemukan pelanggaran berupa permainan timbangan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

“Karena ini di bawah banyak yang permainkan timbangan, harga sudah standar, timbangan pula yang mainkan. Maka tolong, Bulog dalam rangka melakukan pengawasan, pastikan ini diawasi dengan ketat,” ujar Ismail.

Selain praktik curang dalam penyerapan gabah, ia juga menyoroti distribusi Minyakita yang disebut mengalami permainan harga oleh oknum Bulog. Ismail mengungkap bahwa di wilayah pemilihannya, distributor pertama menjual minyak di atas harga yang telah ditetapkan. Kondisi ini berdampak pada harga jual di tingkat pengecer yang menjadi lebih mahal dari ketentuan yang seharusnya.

“Mungkin bukan bapak-ibu, oknumnya ini terjadi di dapil saya di kota Parepare, kepala cabang berurusan dengan APH (aparat penegak hukum), dia bermain dengan harga, ini harus tegas ke mereka semua, ada yang coba main-main, sikat saja,” tegasnya.

Dengan pengawasan ketat dan sanksi tegas bagi pelaku kecurangan, diharapkan Bulog dapat menjalankan tugasnya secara transparan demi stabilitas harga pangan di Indonesia.

Also Read

Tags

Leave a Comment