Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan bahwa harga pembelian gabah petani harus mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP), yakni sebesar Rp 6.500 per kilogram. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi Perum Bulog, tetapi juga untuk seluruh pihak yang membeli gabah dari petani.
“Siapa saja yang membeli gabah petani itu mutlak harganya Rp 6.500/kg tanpa kecuali, bukan berlaku untuk Bulog saja. Berlaku untuk semua orang,” ujar Amran setelah menghadiri pertemuan bersama Dewan Pengawas dan Direksi baru Perum Bulog di Jakarta, Minggu (9/2).
Rapat dengan Pengusaha Penggilingan untuk Implementasi HPP
Sebagai langkah konkret, Kementerian Pertanian akan mengadakan pertemuan dengan sekitar 1.000 pengusaha penggilingan padi pada Senin (10/2). Rapat ini bertujuan untuk membahas instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait penerapan HPP gabah petani sebesar Rp 6.500/kg.
“Kita besok InsyaAllah Rapat dengan penggilingan besar sedang, penggilingan besar, kurang lebih seribu orang. Kita akan tanda tangan kontrak atau PO kita berikan, langsung action, langsung bergerak,” jelasnya.
Bulog Ditargetkan Serap 3 Juta Ton Beras hingga April
Di sisi lain, Amran menyatakan bahwa Bulog memiliki kewajiban untuk menyerap minimal 3 juta ton beras hingga April 2025. Langkah ini diambil guna menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dalam negeri menunjukkan tren surplus dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode Februari hingga Maret 2025, produksi beras petani diperkirakan mencapai 2,9 juta ton, sedangkan jika dihitung hingga April, angkanya diproyeksikan menembus lebih dari 4 juta ton.
“Kalau dengan April itu kita estimasi 4 juta ton lebih. Oleh karena itu kita harus menyerap minimal 3 juta ton dari surplus,” imbuh Amran.
Bulog Optimis Capai Target Penyerapan Beras
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novy Helmy Prasetya menyatakan bahwa pihaknya siap menjalankan kebijakan yang telah disepakati dalam rapat.
Mengenai target penyerapan 3 juta ton beras hingga April, Novy menyampaikan keyakinannya bahwa target tersebut dapat direalisasikan sesuai rencana.
“InsyaAllah 3 bulan kurang lebih ke depan target (penyerapan beras) 3 juta ton beras itu kita harus optimis bisa kita dapatkan,” pungkasnya.