Kementerian Perdagangan mengakui bahwa harga Minyakita masih bertahan di angka yang tinggi. Minyak goreng kemasan sederhana yang disubsidi pemerintah tersebut saat ini dibanderol sekitar Rp 17.200 per liter di pasaran.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Pengamanan Pasar Kemendag, Tommy Andana, mengungkapkan bahwa penyebab utama mahalnya harga Minyakita adalah lonjakan harga crude palm oil (CPO) yang menjadi bahan baku utama produksi minyak goreng.
“Terkait dengan harga minyak goreng trennya naik karena minyak ini tergantung harga CPO pada standar internasional yang berimbas kepada harga minyak juga naik,” kata dia dalam rakor inflasi dikutip dari Youtube Kemendagri, Senin (17/2/2024).
Tommy juga menegaskan bahwa kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada Minyakita, tetapi juga berdampak pada semua jenis minyak goreng. Berdasarkan data terbaru, harga Minyakita berada di angka Rp 17.234 per liter.
“Berdasarkan pantauan harga sistem milik kami sesuai dengan yang disampaikan BPS, harga premium (rata-rata nasional) itu Rp 22.147/liter, minyak curah Rp 17.672/liter dan Minyakita Rp 17.234/liter. Harga premium dan curah tidak ada regulasi secara eksplisit. Minyakita yang jadi persoalan karena HET (harga eceran tertinggi) sudah ditentukan,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menyatakan bahwa harga Minyakita masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yakni Rp 15.700 per liter. Saat ini, harga rata-rata nasional Minyakita tercatat sebesar Rp 17.400 per liter.
Namun, Budi mengklaim bahwa di beberapa wilayah harga Minyakita mulai mengalami penurunan. Ia mencontohkan bahwa harga Minyakita di Aceh sebelumnya sempat menyentuh Rp 18.000 per liter, tetapi kini mulai turun.
“Harga Minyakita (rata-rata) nasional Rp 17.400/liter. Jadi kemarin saya cek di Aceh sudah mulai turun. Jadi waktu pertemuan Bulog, ID Food, itu statusnya masih merah Rp 18.000/liter,” kata Budi di Kemendag, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Sebagai langkah intervensi untuk menekan harga minyak goreng ini, pemerintah telah menggelar pertemuan dengan para distributor Minyakita, termasuk BUMN pangan seperti ID Food dan Perum Bulog. Dalam pertemuan tersebut, BUMN pangan diperintahkan untuk meningkatkan pasokan Minyakita ke pasar guna menstabilkan harga dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat.