Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan para pelaku pasar setelah Hari Raya Idulfitri 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami penghentian sementara perdagangan atau trading halt pada Selasa lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut, meskipun ia belum memberikan rincian lebih lanjut terkait waktu dan lokasi pelaksanaannya.
“Nanti pertemuan sehabis lebaran, untuk pertemuan tidak hanya dengan investor, tetapi dengan kelompok-kelompok seperti rektor dan lain-lain,” ujar Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Jumat (21/3/2025).
Saat ditanya mengenai lokasi pertemuan, apakah akan digelar di Istana Negara atau di Bursa Efek Indonesia, Airlangga enggan memberikan kepastian.
“Itu belum tahu, habis lebaran aja, lebaran aja dulu,” tambahnya.
Sebelumnya, rencana pertemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), IHSG mengalami penurunan tajam selama sesi pertama, yang kemudian memicu kebijakan penghentian sementara atau trading halt oleh Bursa Efek Indonesia. Keputusan ini mengacu pada Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00024/BEI/03-2020, yang menetapkan aturan penanganan perdagangan dalam kondisi luar biasa. Ini menjadi kali pertama trading halt diterapkan sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global pada Maret 2020.
Memasuki akhir pekan, tepatnya pada Jumat (21/3/2025), IHSG kembali mengalami tekanan yang signifikan. Di sesi penutupan perdagangan hari itu, indeks mencatat pelemahan terdalam dibandingkan bursa saham di kawasan Asia.
IHSG ditutup pada level 6.258,1, mengalami koreksi sebesar 1,94% atau turun 123,49 poin dibandingkan hari sebelumnya. Indeks LQ45 pun ikut terperosok 2,56% ke angka 692,02.
Selama sesi perdagangan, titik terendah IHSG sempat menyentuh 6.218,6, sementara level tertingginya berada di 6.426,1. Total volume transaksi mencapai 21,66 miliar saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp21,69 triliun. Adapun frekuensi transaksi jual-beli tercatat sebanyak 1,27 juta kali.
Dengan kondisi pasar yang masih bergejolak, pertemuan yang direncanakan pasca-Lebaran ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi pelaku pasar dan memberikan kepastian terhadap langkah ekonomi ke depan.