Indosat Ooredoo Hutchison Akhiri 2024 dengan Kinerja Cemerlang

Sahrul

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang membanggakan, mencatat pertumbuhan pendapatan yang nyaris mencapai dua digit. Kinerja gemilang ini didorong oleh semakin kuatnya bisnis jaringan serta pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor perusahaan.

President Director dan Chief Executive Officer IOH, Vikram Sinha, mengungkapkan bahwa total pendapatan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 9,1% secara tahunan (year-on-year) hingga mencapai Rp 55,9 triliun. Sektor layanan seluler mencatat pertumbuhan 7,5%, sementara segmen Multimedia, Data Communication, dan Internet (MIDI) mencatat lonjakan signifikan sebesar 23,4%.

Dari sisi profitabilitas, EBITDA perusahaan meningkat lebih cepat dibanding pendapatan, dengan pertumbuhan 10,2% year-on-year menjadi Rp 26,4 triliun. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, setelah dilakukan normalisasi, melonjak 38,1% menjadi Rp 4,916 triliun.

“Building block pertama kami adalah bisnis utama kami yang didukung oleh pengalaman jaringan kelas dunia teratas. Dan kami sangat berkomitmen untuk tetap berinvestasi, khususnya di area pedesaan di Indonesia agar tidak ada yang tertinggal,” ujar Vikram dalam media update kinerja keuangan IOH yang dilakukan secara daring pada Senin (10/2/2025).

Selama tahun 2024, IOH mencatat lonjakan trafik data hingga 16.170 petabyte (PB), meningkat 12,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun jumlah pelanggan mengalami sedikit penurunan sebesar 4,1% menjadi 94,7 juta, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) justru mengalami kenaikan 6,6% hingga mencapai Rp 38.000.

Dalam upaya mendukung lonjakan permintaan data yang terus meningkat, IOH telah membangun lebih dari 17.000 BTS 4G serta lebih dari 3.500 BTS 2G sepanjang tahun 2024. Kini, jaringan perusahaan telah diperkuat dengan lebih dari 196.000 BTS 4G serta lebih dari 53.000 BTS 2G yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Dari sisi investasi, belanja modal (CAPEX) IOH pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 9,938 triliun, mengalami penurunan 22,3% secara tahunan. Sebagian besar anggaran belanja modal ini, yakni sebesar 82,7%, dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur jaringan seluler, sementara sisanya digunakan untuk peningkatan segmen MIDI dan sistem teknologi informasi (IT).

Memasuki tahun 2025, IOH telah merancang strategi keuangan untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya. Perusahaan memperkirakan EBITDA akan tumbuh lebih dari 10% dan melampaui peningkatan pendapatan, sementara belanja modal diproyeksikan mencapai Rp 13 triliun.

“Untuk CAPEX, kami memastikan akan berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan, yaitu GPU di pabrik AI kami, investasi jaringan, kami mengeluarkan guidance sebesar Rp 13 triliun pada tahun 2025,” pungkas Vikram.

Dengan kombinasi investasi berkelanjutan, ekspansi jaringan, serta inovasi berbasis AI, IOH optimistis dapat terus meningkatkan daya saingnya di industri telekomunikasi Indonesia dan menghadirkan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggannya.

Also Read

Tags

Leave a Comment