Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) dapat mencapai angka 4 juta ton. Optimisme ini muncul seiring dengan lonjakan produksi beras dalam negeri yang dilaporkan meningkat hingga 50% dibandingkan periode sebelumnya.
Menurut Amran, saat ini stok beras nasional telah mencapai 2,2 juta ton. Dengan adanya penyerapan beras di awal tahun yang diperkirakan mencapai 1 juta ton serta tambahan pasokan pada April 2025 sebanyak 2,5 juta ton, stok beras nasional diprediksi melonjak signifikan dalam beberapa bulan ke depan.
“Artinya stok bisa 4 juta ton nanti ke depan di saat Mei. Ini adalah mungkin tertinggi stok kita selama merdeka sampai hari ini. Ini kerja keras kita semua. Di saat terjadi krisis, El Nino, ada La Nina, kita mampu melakukan gerakan yang luar biasa,” ujar Amran dalam rapat koordinasi dan buka puasa bersama di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).
Peningkatan stok ini sejalan dengan pertumbuhan produksi beras yang terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Januari 2025 tercatat meningkat 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tren ini berlanjut pada Februari dengan kenaikan 49% dan Maret dengan pertumbuhan sebesar 51%.
Amran menegaskan bahwa peningkatan produksi kali ini merupakan pencapaian tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Dengan capaian ini, ia optimistis bahwa Perum Bulog akan mampu menyerap lebih banyak beras untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kemudian peningkatan produksi, kita juga tertinggi selama 7 tahun itu kata BPS, bukan kata Kementerian Pertanian, menarik 50% dibanding tahun lalu,” tambahnya.
Dengan tren positif ini, pemerintah berharap ketersediaan beras tetap terjaga dan harga tetap stabil di tengah berbagai tantangan, termasuk dampak perubahan iklim seperti El Nino dan La Nina. Langkah strategis terus diupayakan untuk memastikan stok pangan nasional tetap aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
