Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen saat berdiskusi dengan lebih dari 60 ekonom di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya membahas berbagai aspek terkait kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tengah berjalan.
“Kemarin sore (13/03), saya bersama jajaran @kemenkeuri bertemu dengan lebih dari 60 analis ekonomi untuk membahas #APBNKiTa terkini,” tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagramnya @smindrawati, Jumat (14/3/2025).
Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani dan jajarannya menyampaikan tinjauan komprehensif terkait perekonomian domestik serta dinamika global yang turut mempengaruhi kinerja APBN.
“Kami paparkan secara holistik mengenai fundamental perekonomian nasional dan global serta implikasinya terhadap kinerja APBN,” tuturnya.
Ia menyoroti bagaimana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di periode keduanya memberikan dampak terhadap perekonomian global, termasuk bagi Indonesia. Langkah-langkah yang diambil Trump dinilai menciptakan gesekan dalam perdagangan internasional serta mengguncang stabilitas ekonomi dunia.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia tetap mampu menjaga laju pertumbuhan ekonomi tetap stabil di atas angka 5%. Selain itu, pemerintah terus berupaya memperkuat daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan fiskal, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
“Indonesia turut terdampak oleh kebijakan Trump 2.0 yang memicu perang dagang dan disrupsi perekonomian dunia. Meski demikian, Indonesia tetap berhasil mempertahankan momentum perekonomian dengan pertumbuhan stabil di atas 5%,” jelasnya.
“Pemerintah terus memberikan stimulus yang dibutuhkan untuk mendorong daya beli masyarakat dan menjaga kestabilan rantai pasok, khususnya selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri,” sambung Sri Mulyani.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memastikan APBN dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta memainkan peran penting dalam mendorong kesejahteraan rakyat.