Menjelang bulan Ramadan hingga perayaan Lebaran, pemerintah memastikan bahwa stok daging ayam di pasar nasional tetap mencukupi. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa harga daging ayam secara rata-rata nasional berada di kisaran Rp 39.100 per kilogram, sedangkan harga acuan pembelian (HAP) ditetapkan sebesar Rp 40 ribu per kilogram.
Selain itu, guna memastikan kebutuhan tetap terpenuhi, pemerintah telah menyepakati bahwa kebutuhan daging ayam per bulan yang sebelumnya berkisar 300 ribu ton akan mengalami peningkatan hingga 20%. Kebijakan ini juga mencakup komoditas lain seperti telur ayam.
“Jadi, harga tidak ada masalah, pasokan tidak ada masalah. Kalau pasokan tidak ada masalah, berarti InsyaAllah harga juga aman,” ujar Budi saat ditemui selepas rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Distribusi dan Harga Tetap Diawasi
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, turut memberikan gambaran mengenai stabilitas harga daging ayam. Menurutnya, harga rata-rata saat ini berkisar antara Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogram. Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat dua produsen besar yang memiliki sekitar 2.200 gerai yang menjual daging ayam dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp 34 ribu per kilogram.
“Kalau harga, ini tolong dicatat ya, kadang harganya Rp 50 ribu, kadang harganya Rp 49 ribu. Itu untuk ayam yang ukurannya di atas. Jadi, ayam yang dimaksud adalah ayam satu kilogram. Kalau yang di atas Rp 48 ribu, itu kalau saya cek beratnya di atas satu kilogram, jadi tolong dikonversi,” kata Arief.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa harga daging ayam yang terkadang melampaui HAP salah satunya disebabkan oleh variasi jenis produk, seperti daging ayam boneless (tanpa tulang) yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Untuk memastikan harga tetap dalam batas wajar, Satgas Pangan akan melakukan pemantauan di berbagai wilayah guna menelusuri pergerakan harga di pasaran.
“Ada Satgas Pangan yang akan menelusuri. Jadi, kita sudah bagi-bagi tugas, Pak Mendag tadi trade balance, Badan Pangan tentunya menyiapkan stok, neraca, dan lain-lain. Kementan (Kementerian Pertanian) menyiapkan produksi. Untuk menelusur, biasanya Satgas Pangan daerah setiap wilayah,” tutup Arief.
Dengan adanya pengawasan ketat serta strategi peningkatan pasokan, pemerintah optimistis kebutuhan daging ayam selama bulan Ramadan hingga Lebaran dapat terpenuhi tanpa gejolak harga yang berarti. Masyarakat pun diharapkan dapat menikmati suasana Lebaran tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga pangan.