Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa agar Indonesia terbebas dari ketergantungan impor beras, negara ini perlu memiliki surplus produksi sebesar 5-6 juta ton setiap tahunnya. Saat ini, capaian surplus baru mencapai sekitar separuh dari angka ideal tersebut.
Menurut Sudaryono, pada musim panen yang berlangsung dari Januari hingga Maret 2025, produksi surplus diperkirakan berkisar antara 2,8 hingga 3 juta ton. Setelah melewati bulan April, pemerintah berencana untuk mempercepat laju produksi guna mencapai target yang lebih tinggi.
“Kalau kita betul-betul mau tidak impor beras maka harus surplus minimal dalam setahun surplusnya 5-6 juta ton. Maka kami, ini kan sudah dicicil ada 2 koma sekian ton di bulan April,” ungkap Sudaryono saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Kementerian Pertanian saat ini tengah melakukan pendataan terhadap kebutuhan para petani untuk memastikan hasil panen padi yang optimal. Tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah intensitas curah hujan yang cukup tinggi, yang dapat mempengaruhi hasil panen di awal tahun.
Namun, memasuki pertengahan tahun, ancaman yang berpotensi muncul justru sebaliknya, yakni kekeringan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan strategi berupa penambahan pompa air guna memastikan ketersediaan pasokan air bagi petani.
“Kalau bulan April, Mei dan seterusnya sudah mulai nih nggak hujan. Kemudian apa solusinya? Tadi presiden menyampaikan harus ada solusi bagaimana petani di musim kemarau bisa menanam meski nggak ada air. Kita perlu itu ada pompa, pompanisasi, ini harus dilaksanakan di 2025 ini,” jelas Sudaryono.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan sistem pompanisasi yang telah diterapkan pada tahun sebelumnya akan dijadikan referensi untuk tahun ini. “Keberhasilan pompanisasi di tahun lalu bisa kita duplikasi. Jadi pompa yang lama tetap kita gunakan, kita tambah dengan pompa baru,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan produksi beras nasional sehingga Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
