Kota Malang digemparkan dengan kemunculan sebuah mobil BMW berwarna putih yang menggunakan plat nomor unik, yakni N 3 NEN. Kejadian ini menarik perhatian publik setelah videonya tersebar luas di media sosial. Tak butuh waktu lama, kepolisian setempat segera bertindak dan mengamankan pengemudi mobil tersebut, Rasya Salikha.
Saat dihadirkan di kantor polisi, Rasya yang mengenakan kacamata itu memberikan klarifikasi terkait alasan di balik penggunaan plat nomor tersebut.
“Kebutuhan konten saja di TikTok. Ya untuk konten sinematik atau jedag jedug saja,” ujar Rasya pada Sabtu (16/2/2025).
Dalam keterangannya, Rasya juga menegaskan bahwa kendaraan mewah tersebut bukan miliknya. Ia hanya terlibat sebagai pengemudi sekaligus pencetus ide pembuatan konten viral ini.
“Ini mobil teman saya. Hanya bantu buat konten. Itu belinya di online (nopol) kayaknya,” ungkapnya.
Permintaan Maaf dan Imbauan bagi Masyarakat
Menyadari kehebohan yang ditimbulkan, Rasya tak lupa mengungkapkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Malang. Ia mengakui bahwa tindakannya telah menyebabkan keresahan di tengah publik.
“Ini tidak senonoh dan saya minta maaf serta mengakui perbuatan saya. Ini merugikan dan saya berharap tidak ada lagi hal seperti ini, saya minta maaf,” tuturnya.
Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang dan mengimbau masyarakat untuk tidak meniru perbuatannya.
Kronologi Viral Plat N 3 NEN
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 11 detik menampilkan BMW berwarna putih yang melintas di jalanan Kota Malang dengan plat nomor kontroversial. Video tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial dan mengundang berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan keabsahan plat nomor tersebut hingga akhirnya pihak kepolisian turun tangan.
Fenomena ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa penggunaan atribut kendaraan, termasuk plat nomor, harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kreativitas dalam membuat konten sebaiknya tidak melanggar hukum maupun norma sosial agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.