Penjualan kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengalami lonjakan drastis menjelang Ramadan 1446 H. Momen ini menjadi ladang emas bagi para pedagang, yang mampu meraup omzet hingga puluhan juta rupiah setiap harinya.
Salah satu pedagang kurma di Blok F Pasar Tanah Abang, Makmun, mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan mulai terasa sejak tiga minggu sebelum puasa. Namun, puncak kenaikan omzet terjadi sekitar satu minggu sebelum bulan suci tiba.
“Kalau kenaikan omzet tuh bisa tiga kali, umpama yang biasa Rp 3 juta sehari jadi Rp 10 juta sehari. Habis itu penjualan naik terus tuh sampai beberapa hari sebelum puasa itu bisa naik jadi Rp 20 juta, bisa lebih malah,” ucapnya.
Namun, ia menjelaskan bahwa setelah Ramadan dimulai, jumlah pembeli yang datang langsung ke pasar mulai berkurang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang yang lebih memilih berbelanja secara daring agar tidak merasa lelah berkunjung ke pasar saat menjalani ibadah puasa.
“Kalau sudah masuk bulan puasa kaya sekarang nih, sedikit yang ke pasar, pada takut capek kan. Ya paling satu dua lah, nggak sebanyak sebelum puasa. Paling kalau sekarang ramainya di online,” jelas Makmun.
Makmun juga menuturkan bahwa momentum penjualan sebelum Ramadan hingga menjelang Idul Fitri merupakan kesempatan emas bagi para pedagang untuk mengumpulkan keuntungan besar sebagai modal usaha setahun ke depan.
“Kalau orang dagang itu, kalau untung ya untung, kalau bangkrut ya bangkrut, gitu saja. Makanya selama puasa sampai Lebaran nanti ibaratnya numpuk untung buat nutupin kekurangan atau modal jualan setahun itu,” terangnya lagi.
Menurutnya, bisnis kurma bersifat musiman dengan permintaan tinggi hanya pada waktu-waktu tertentu. Dalam satu tahun, lonjakan penjualan biasanya terjadi menjelang Ramadan dan Idul Adha atau Lebaran Haji.
“Mulai dari habis lebaran ya, habis lebaran itu agak sepi nanti di bulan Apit itu. Nanti naik lagi pas sudah mau Lebaran haji,” papar Makmun.
Sebagai informasi, bulan Apit adalah istilah yang merujuk pada periode di antara Idul Fitri dan Idul Adha. Artinya, setelah Ramadan, penjualan kurma akan mengalami penurunan dan baru kembali meningkat menjelang Lebaran Haji mendatang.






