Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin, akhirnya membocorkan sumber kekayaannya setelah ramai diperbincangkan publik terkait kemampuannya membeli mobil mewah seperti Jeep Rubicon, Honda Civic, dan CRV. Meskipun banyak yang berspekulasi bahwa kekayaan Arsin berasal dari proyek sertifikat hak guna bangunan (SHGB) di Tangerang, ia dengan tegas membantah dugaan tersebut dan menjelaskan bahwa usaha pribadi menjadi sumber utama pendapatannya.
Arsin yang kini menjabat sebagai Kades Kohod mengungkapkan bahwa sebelum membeli mobil Rubicon, ia mengajukan kredit dengan menggunakan mobil Honda Brio yang telah lunas sebagai uang muka. Mobil Rubicon yang kini menjadi simbol statusnya tersebut, ternyata masih dalam cicilan. “Itu harganya Rp 800 juta kalau dibayar tunai,” jelas Arsin.
Namun, bukan hanya dari mobil mewah, kekayaan Arsin juga berasal dari usaha kos-kosan yang dimilikinya, baik di Desa Kohod maupun di daerah Kalibaru. Selain itu, anaknya yang memiliki bengkel juga turut memberikan kontribusi pada pemasukan keluarganya.
Arsin juga menegaskan bahwa kekayaannya tidak ada kaitannya dengan proyek sertifikat di pagar laut Tangerang, yang belakangan ramai dibicarakan. “Saya gak ikut campur itu. Gak tahu saya,” sergahnya dengan nada tinggi. Saat ditanya soal gajinya sebagai Kades, Arsin hanya tertawa dan menghindari pertanyaan tersebut.
Perjalanan hidup Arsin menuju kedudukan Kades Kohod sangat menarik. Sebelumnya, ia hanyalah seorang pria biasa yang bekerja sebagai kuli borongan dan bank keliling. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan kerja keras mengantarkannya pada pemilihan Kades pada tahun 2019, meskipun gagal pertama kali. Setelah gagal, Arsin tetap bersemangat dan mencalonkan diri kembali pada Pilkades 2021 dan akhirnya terpilih sebagai Kades Kohod.
Sejak menjabat, hidupnya berubah drastis. Kekayaannya meningkat pesat, terutama setelah terlibat dalam proyek pembangunan PIK 2. Reza, seorang warga setempat, mengungkapkan, “Kekayaannya mulai banyak juga itu mungkin ada proyek pembangunan. Pokoknya semenjak ada proyek ini dan menjadi lurah, fasilitasnya bertambah.” Salah satu simbol perubahan statusnya adalah mobil Rubicon yang kini sering digunakannya saat bekerja.
Namun, meskipun mobil Rubicon menjadi simbol kemewahan, saat tim Kompas.com mengunjungi rumah Arsin, mobil tersebut tidak tampak di halaman. Hal ini menambah teka-teki mengenai status kendaraan tersebut di kalangan warga.
Arsin yang kini lebih dikenal sebagai seorang pengusaha dan Kades dengan kekayaan yang mencolok, semakin membuat warga penasaran mengenai bagaimana seorang mantan kuli borongan dapat meraih kesuksesan besar dalam waktu singkat. Keberhasilannya menjadi contoh nyata bahwa perjalanan hidup bisa berubah drastis dengan usaha dan tak kenal lelah.