Menjelang pelantikan mereka yang terpilih pada Pilkada Serentak 2024, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, mengikuti serangkaian pengarahan serta gladi kotor yang digelar pada Selasa, 18 Februari 2025. Acara yang dilaksanakan di Silang Monas, Jakarta Pusat, ini menjadi bagian dari persiapan matang untuk prosesi pelantikan yang dijadwalkan pada Kamis, 20 Februari 2025, di Istana Negara, Jakarta.
Lewerissa dan Vanath, yang hadir dengan mengenakan kaos putih yang sederhana, tidak datang sendirian. Mereka turut berpartisipasi bersama 481 kepala daerah terpilih lainnya, yang akan dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Proses gladi kotor ini bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi acara pelantikan resmi dan untuk meminimalisir kesalahan pada saat acara penting tersebut.
Sebagai bagian dari pengarahan, setiap kepala daerah terpilih diberikan penjelasan mengenai tata cara prosesi pelantikan. Dimulai dengan sikap yang harus diambil saat berdiri, kemudian berlanjut pada prosedur penyerahan Surat Keputusan (SK), hingga pengambilan sumpah jabatan yang akan dipimpin oleh Presiden Prabowo. Semua langkah ini diatur dengan penuh ketelitian untuk memastikan kelancaran prosesi yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Tidak hanya mendapatkan pengarahan, para kepala daerah juga menjalani latihan fisik dalam gladi kotor tersebut. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok untuk berlatih baris-berbaris yang dikendalikan oleh jajaran kepolisian, demi memastikan segala gerakan dan sikap mereka sesuai dengan protokol yang sudah ditentukan.
Menurut Hendrik Lewerissa, Gubernur Maluku terpilih, “Tadi kita mendapatkan pengarahan soal pelantikan, nanti di hari Kamis dan besok baru kita gladi bersih.” Kata-kata Lewerissa menggambarkan pentingnya tahapan ini sebagai bagian dari persiapan yang matang menuju hari pelantikan yang sudah di depan mata.
Dengan segala persiapan yang sudah dilakukan, diharapkan pelantikan pada Kamis nanti berjalan lancar, menandai langkah baru bagi para pemimpin daerah terpilih, termasuk Lewerissa dan Vanath, dalam memimpin provinsi Maluku ke depan.
Sebagai tambahan informasi, proses gladi kotor dan pengarahan ini menjadi bagian integral dari tradisi pelantikan pejabat negara, yang selalu diadakan untuk memastikan semua pihak dapat beradaptasi dengan tata cara yang telah ditetapkan. Sebuah perayaan yang tidak hanya simbolis, tetapi juga penuh makna dalam menjalankan tugas baru di pemerintahan.