Stok BBM di Shell & BP-AKR Kosong, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sahrul

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan swasta di Jakarta mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM). Beberapa SPBU Shell dan BP-AKR terlihat tidak memiliki pasokan BBM, membuat masyarakat bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

SPBU Shell Sepi, Papan Harga Dimatikan

Di beberapa lokasi Jakarta Selatan, SPBU Shell terlihat tidak memiliki stok BBM. Misalnya, di daerah Tebet dan Jalan Kapten Tendean, papan harga yang biasanya mencantumkan daftar harga BBM tampak dimatikan. Meski begitu, fasilitas lain seperti Shell Select dan bengkel tetap beroperasi.

Sebuah spanduk di area SPBU memberikan informasi kepada pelanggan mengenai situasi ini. “Mohon maaf layanan pengisian BBM tidak tersedia. Shell Select dan bengkel tetap beroperasi,” tulis spanduk tersebut, dikutip Sabtu (1/2).

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menjelaskan bahwa kekosongan stok ini disebabkan oleh kendala dalam pengadaan dan distribusi BBM ke beberapa wilayah di Jakarta.

“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak (BBM) dan Shell Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya,” ujar Ingrid.

SPBU BP-AKR Juga Alami Hal Serupa

Tidak hanya Shell, SPBU BP-AKR di beberapa lokasi Jakarta juga mengalami keterbatasan stok BBM. Di SPBU BP-AKR di Jalan Minangkabau Barat, Jakarta Selatan, hanya BBM jenis diesel yang tersedia.

“Semuanya kosong, tinggal diesel saja. Memang sengaja dimatiin di depan karena kosong,” kata salah satu petugas SPBU BP-AKR, Jumat (31/1).

Kondisi serupa juga terlihat di SPBU BP-AKR di Jalan Raya Pasar Minggu, dekat Patung Pancoran. SPBU ini tampak sepi karena tidak memiliki stok BBM jenis bensin, sementara satu-satunya yang masih tersedia adalah BP Ultimate Diesel.

Presiden Direktur PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), Vanda Laura, mengonfirmasi bahwa terdapat keterbatasan pasokan di sejumlah SPBU mereka.

“Sehubungan dengan keterbatasan stok, maka untuk sementara waktu beberapa jaringan SPBU BP tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap,” ujar Vanda.

Ia juga menegaskan bahwa perusahaan sedang berusaha memulihkan pasokan secepatnya agar layanan kembali normal. “BP-AKR menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Untuk layanan customer service, para pelanggan dapat menghubungi nomor 0811 1990 0606,” tambahnya.

Respon Pemerintah: Masih dalam Koordinasi

Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk memahami lebih lanjut penyebab kekosongan stok BBM di SPBU swasta ini.

“Jadi kendala ini kan saya cek dulu, bagaimana kendalanya. Itu saya koordinasikan dulu dengan kepala BPH Migas,” ujar Yuliot di kantornya, Jumat (31/1).

Namun, ia menekankan bahwa seharusnya tidak ada kendala dalam stok BBM karena SPBU swasta telah mendapatkan izin impor dari pemerintah.

“Kalau untuk ini kan mereka melakukan impor terhadap BBM yang dijual dan juga dari Kementerian ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk BP, Shell, dan juga pelaku usaha lain,” jelasnya.

Dampak bagi Konsumen

Kekosongan stok BBM di SPBU swasta tentu menjadi perhatian bagi masyarakat yang terbiasa mengisi bahan bakar di Shell atau BP-AKR. Dengan pasokan yang terbatas, pengguna kendaraan harus mencari alternatif di SPBU lain atau beralih ke jenis bahan bakar yang tersedia.

Belum diketahui sampai kapan keterbatasan stok ini akan berlangsung. Namun, dengan adanya koordinasi antara perusahaan dan pemangku kebijakan, diharapkan pasokan BBM bisa kembali normal dalam waktu dekat.

Also Read

Tags

Leave a Comment