Panas! Adu Mulut Trump-Zelensky Menggemparkan Dunia

Yono

Dunia internasional dikejutkan oleh perdebatan panas antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang berlangsung di Gedung Putih. Perseteruan tersebut memancing respons cepat dari berbagai pemimpin global, terutama di Eropa, yang menyatakan dukungan penuh bagi Zelensky.

Pada Jumat (28/2), Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance terlibat dalam pertukaran argumen sengit dengan Zelensky. Dalam kesempatan itu, Zelensky menyoroti kecenderungan Trump terhadap Rusia serta mempertanyakan seruan “diplomasi” yang disampaikan Vance. Ia mengingatkan tentang berbagai pelanggaran perjanjian yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung internasional.

Trump kemudian melontarkan kritik tajam, menuduh Zelensky telah “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan “bermain dengan api Perang Dunia III”. Ia juga menuduh pemimpin Ukraina tersebut “sangat tidak menghormati negara ini”. Vance pun turut menambahkan bahwa Zelensky “tidak tahu berterima kasih”.

Ketegangan ini mendapat reaksi luas dari pemimpin dunia, terutama di Eropa. Dilansir dari AFP, Sabtu (1/3/2025), mayoritas negara Eropa menyatakan solidaritas terhadap Zelensky, dengan pengecualian Hungaria yang justru memuji Trump. Sementara itu, Rusia terlihat puas dengan situasi yang terjadi.

Respons Pemimpin Dunia terhadap Cekcok Trump-Zelensky

Uni Eropa

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Ketua Dewan Eropa Antonio Costa menegaskan bahwa Ukraina tidak akan dibiarkan sendirian dalam menghadapi tantangan ini.

“Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi,” bunyi pernyataan bersama mereka.

Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Rusia adalah pihak yang bertanggung jawab atas konflik yang berkecamuk di Ukraina. Ia memastikan bahwa Paris akan tetap berkomitmen mendukung Kyiv.

“Ada agresor yaitu Rusia. Ada masyarakat yang menjadi target agresi yaitu Ukraina. Kita semua benar dengan membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukan hal yang sama,” ucap Macron.

Menanggapi tuduhan Trump kepada Zelensky, Macron menyatakan, “Jika ada yang bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin.”

Jerman

Friedrich Merz, kandidat kuat Kanselir Jerman berikutnya, menegaskan bahwa negaranya tetap berpihak pada Ukraina dalam konflik ini.

“Kita tidak seharusnya bingung antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini,” tulisnya di platform media sosial X.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock juga menegaskan bahwa perjuangan Ukraina demi keamanan dan perdamaian adalah kepentingan bersama.

Inggris

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa ia berdiri bersama para pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor Perdana Menteri Inggris mengonfirmasi bahwa Starmer akan “melakukan semua yang ia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina”.

Italia

PM Italia Giorgia Meloni mendesak negara-negara sekutu, termasuk AS dan Eropa, untuk segera berkumpul dan membahas situasi Ukraina tanpa menunda lebih lama.

“Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan… untuk membicarakan secara jujur mengenai bagaimana kita berniat mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Belanda

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof menegaskan bahwa dukungan negaranya terhadap Ukraina tetap kokoh.

“Dukungan Belanda terhadap Ukraina masih belum berkurang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian abadi dan diakhirinya perang agresi yang telah dimulai oleh Rusia,” katanya.

Polandia

Sebagai sekutu erat Ukraina, Polandia memastikan bahwa mereka tetap berada di sisi Kyiv.

“Teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian,” tegas PM Polandia Donald Tusk dalam pernyataan via media sosial X.

Spanyol

PM Spanyol Pedro Sanchez menyatakan bahwa negaranya tetap mendukung Ukraina di tengah kontroversi ini.

“Ukraina, Spanyol mendukung Anda,” tulisnya melalui media sosial X.

Hungaria

PM Hungaria Viktor Orban, yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru mengapresiasi langkah Trump dalam perseteruan ini.

“Orang kuat membuat perdamaian, orang lemah membuat perang,” tulisnya via X.

Australia

PM Australia Anthony Albanese memastikan bahwa negaranya akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan.

“Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan,” ungkapnya.

Kanada

PM Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa perjuangan Ukraina melawan Rusia adalah bagian dari upaya mempertahankan demokrasi global.

“Kanada akan terus mendukung Ukraina,” ujarnya.

Kesimpulan

Perdebatan sengit antara Trump dan Zelensky bukan hanya menjadi sorotan di Gedung Putih, tetapi juga mengguncang panggung geopolitik dunia. Respons dari berbagai pemimpin dunia menunjukkan bahwa mayoritas negara tetap mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia. Situasi ini semakin memperlihatkan ketegangan diplomatik yang kian meruncing antara negara-negara Barat, Rusia, dan sekutu-sekutunya.

Also Read

Tags

Leave a Comment