suarasanggau Perdebatan mengenai pilpres satu atau dua putaran turut jadi pembahasan dua komedian Kiky Saputri lalu Mamat Alkatiri. Kedua punya pandangan berbeda, dengan Kiky berharap pilpres cukup satu putaran agar anggaran negara hemat. Sedangkan menurut Mamat, wajar semata bila biaya pemilu, mengingat Indonesia termasuk negara demokrasi.
“Kalo pilpres yg 2 putaran, bukanlah cuma anggaran yg nambah, tapi juga perdebatan, kemudian permusuhan. Pengen tenang pas bulan puasa mirip Lebaran Jadi siapapun yang mana menang yok dapat yok 1 putaran aja,” balas Kiky.
Mamat pun menanggapi komentar Kiki dengan santai. Komedian lulusan Fakultas Bidang kedokteran Gigi pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu mengatakan, seharusnya wajar hanya bagi negara demokratis seperti Indonesia juga menambah anggaran untuk pemilu.
“Hahahahaha ki, pilpres itu titik tertinggi dari demokrasi anggarannya gede ya wajar, 2 putaran ya wajar kan itu udah dianggarkan. perdebatan pada ruang ruang demokrasi hal yang wajar juga. Jadi kiki dapat pemimpin jelek gpp selama pemilihan umum cepat2 selesai kemudian biar hemat ?” timpal Mamat.
Kedua komika itu memang sebenarnya cukup banyak mendiskusikan isu kebijakan pemerintah di materi stand up comedy mereka. Kiky bahkan dikenal sebagai tukang roasting para politisi. Sementara, Mamat cukup vokal di melemparkan kritikan untuk pemerintahan.
Di sisi lain, keduanya sama-sama tidaklah mempunyai latar belakang institusi belajar ilmu politik. Berikut adu lembaga pendidikan Kiky Saputri dengan Mamat Alkatiri yang digunakan berbeda sangat jauh dengan karir mereka pada waktu ini.
Kiky Saputri Lulusan Kampus Negeri yang tersebut Pernah Jadi Guru
Kiky Saputri menempuh institusi belajar je jang S1 di dalam Universitas Negeri Ibukota Indonesia (UNJ) prodi Pendidikan Bahasa kemudian Sastra Indonesia. Lulus kuliah, Kiky pernah bekerja sebagai guru di tempat sekolah swasta. Namun, pasca sukses menjadi stand up comedy, beliau melepas profesi tersebut.
Dikutip dari situs resmi UNJ, kampus yang disebutkan dikatakan masuk pada peringkat 413 sebagai universitas terbaik di area dunia tahun 2022 versi Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi, Scimago Institutions Rankings (SIR). Sementara untuk pemeringkatan berdasarkan subjek Pendidikan yang tersebut ada di tempat Indonesia, UNJ menempati peringkat keenam.
Mamat Alkatiri Lulusan Kampus pada Yogyakarta yang Hampir Jadi Dokter
Jurusan kuliah Mamat Alkatiri juga bukan ada kaitannya dengan profesinya pada waktu ini. Pria jika Papua itu bahkan hampir menjadi dokter lantaran kuliah pada Fakultas Medis Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kuliah sambil bekerja dirasakan cukup berat bagi Mamat. Dia bahkan hampir drop out, meskipun kuliahnya sudah sampai pada tahap akhir.
Mamat perlu waktu sampai 10 tahun untuk menyelesaikan masa kuliahnya yang tersebut masuk pada 2010 kemudian baru lulus 2020 lalu. Dikutip dari situs UMY, kampus itu menempati rangking 3 sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) di dalam Indonesia, rangking 1 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) dalam Indonesia, juga peringkat 1 PTS DIY, menurut Webometrics.