Bapanas pastikan keberlanjutan bantuan pangan andalkan data BKKBN

Updating data dari BKKBN akan menjadi kunci suksesnya kita semua pada melakukan intervensi pangan

Ibukota – Badan Pangan Nasional/National Food Agency menegaskan inisiatif bantuan pangan dapat terus bergulir untuk 1,4 jt Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dengan mengandalkan data yang mana digunakan disusun oleh Badan Kependudukan lalu Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Kami berharap pendataan KRS supaya sanggup terus menerus pada memvalidasi datanya, sebab setiap ketika ada pengembangan pada masyarakat. Pemutakhiran data menjadi penting juga perlu setiap bulan. Updating data dari BKKBN akan menjadi kunci suksesnya kita semua pada melakukan intervensi pangan," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi pada Jakarta, Rabu.

Arief menyampaikan bahwa Bapanas ikut andil di area menginisiasi bantuan pangan penanganan stunting sejak April 2023.

Setelah pemutakhiran data diadakan oleh BKKBN, pihaknya kemudian bertemu dengan Presiden Joko Widodo melalui Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bagian Pembangunan Orang kemudian Kebudayaan untuk mempercepat penyaluran bantuan pangan yang dimaksud ditujukan untuk mengempiskan bilangan stunting.

"Sebagaimana restu dari Bapak Presiden Joko Widodo, NFA sama-sama BUMN pangan sejak April 2023 meluncurkan bantuan pangan penanganan stunting untuk 1,4 jt KRS. Angka KRS ini kita peroleh dari BKKBN yang digunakan dimaksud tentunya valid juga akurat juga terperinci hingga by name by address," tuturnya.

Bantuan pangan penanganan stunting ditugaskan terhadap ID FOOD untuk menyalurkan bantuan pangan berbentuk 1 pak telur ayam juga 1 kg daging ayam selama 3 bulan di tempat pada 7 provinsi prioritas penanganan stunting sesuai data dari BKKBN.

Tahap pertama telah terjadi lama tuntas kemudian tahap kedua terus dilanjutkan selama periode September sampai November.

Bantuan pangan penanganan stunting tahap kedua yang tersebut digunakan sudah dilaksanakan bergulir sejak 11 September, realisasinya secara nasional sudah ada mencapai 89,66 persen juga merupakan bagian dari Cadangan Pangan eksekutif (CPP) untuk bantuan pangan dengan jumlah agregat agregat penerima sebanyak 1.446.089 KRS.

"Untuk tahun 22024, NFA sama-sama Kementerian BUMN kembali menugaskan ID FOOD menyalurkan paket bantuan pangan seperti ini untuk 1,4 Juta KRS di tempat di 7 Provinsi Prioritas, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, lalu Sumatra Utara," ucap Arief.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyatakan bahwa Bapanas menaruh perhatian besar terhadap data KRS. Sehingga pada 2023, Bapanas dengan kementerian lembaga lain, NFA telah menyalurkan bantuan pangan untuk total 2.837.212 keluarga.

"BKKBN akan terus melakukan pendataan sebab Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dan juga Peraturan pemerintahan Nomor 87 Tahun 2014 mengamanatkan itu. Kami wajib melakukan pemutakhiran data setiap tahun. Angka tidaklah segala-galanya, tapi tanpa data, kita tidak sanggup apa-apa," sebutnya.

sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *