suarasanggau Maynard Arif, selaku Kepala Penelitian DBS Group, memperkirakan peningkatan dunia usaha Indonesia tidaklah jarak jauh dari 5 persen pada tahun 2024 dengan mempertahankan perkembangan permintaan domestik, baik dari sektor konsumsi maupun investasi.
Menurut Maynard, perkembangan ini akan didorong khususnya oleh faktor-faktor domestik seperti konsumsi, inisiatif bantuan sosial, proses pemilihan umum, juga kenaikan harga yang digunakan cenderung rendah, sementara ekspor serta harga jual komoditas masih menunjukkan kecenderungan yang tersebut rendah.
Proyeksi perkembangan sektor ekonomi Indonesia ini juga mempertimbangkan kondisi perekonomian global pada tahun 2024 yang tersebut masih diwarnai oleh perlambatan atau “soft landing”, dan juga kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan oleh Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR) yang digunakan diperkirakan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2024.
“Kami mengamati perkembangan sektor ekonomi Indonesia kemungkinan besar masih tetap saja relatif di area sekitar 5 persen pada 2024,” ujar, disitir dari Antara pada Selasa(6/2/2024).
Ia menambahkan, perlambatan dunia usaha di tempat China dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia pada 2024. Hal itu oleh sebab itu China merupakan salah satu bursa ekspor utama Indonesia.
China tetap memperlihatkan menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, menyumbang hampir 25 persen dari total ekspor Indonesia.
Selama periode Januari hingga November 2023, nilai ekspor ke China mencapai 56,57 miliar dolar AS, mengalami penurunan sekitar 2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan yang disebutkan terjadi seiring dengan penyesuaian nilai tukar komoditas global.
Sementara pemodal masih mengantisipasi kemudian mencermati pemilihan umum (pemilu) 2024. Secara historis, lanjut Maynard, tiga pemilihan umum terakhir berjalan aman, dan juga semua kandidat yang tersebut terpilih tiada menyebabkan kebijakan anti investor.
“Umumnya, pasca terpilih, biasanya ada peningkatan pada penanaman modal asing,” katanya.
Menurutnya, pemilihan umum satu putaran pada 2024 memiliki prospek dampak positif oleh sebab itu dapat menurunkan ketidakpastian.
“Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana pemerintah menjaga agar perekonomian domestik tetap saja stabil, sehingga tak melambat, oleh sebab itu sektor ekspor berada dalam luar kendali kita,” pungkasnya.