Megawati sampai Ahok Jam Kentongan di area Kampanye Ganjar-Mahfud, Simbol Ada Maling Demokrasi?

suarasanggau Ada satu momen yang mana menjadi sorotan di acara Konser “Salam Metal” untuk kampanye Ganjar Pranowo dan juga Mahfud MD di dalam Gelora Bung Karno, Hari Sabtu (3/2/2024).

Pasalnya Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, terlihat melakukan aksi pukul kentongan bambu. Tak sendiri, Megawati terlihat memukul kentongan bersama-sama dengan para hadirin lain termasuk eks Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Bacaan Lainnya

Kedua tokoh pentolan PDIP ini sama-sama terlihat mengumbar senyum selama membunyikan kentongan bambu. Tak heran bila berbagai yang mana mempertanyakan makna di area balik aksi tersebut.

“Tadi barusan ada simbolik pemukulan kentongan,” ucap Mazdjo Pray, pribadi pegiat media sosial yang memang benar dikenal sebagai pendukung Ganjar-Mahfud, disitir dari akun X @msobri99, Akhir Pekan (4/2/2024).

“Kalau di dalam kampung-kampung, orang mukul kentong tuh biasanya kalau ada maling,” lanjutnya. “Apakah ada maling-maling demokrasi hari ini?”

Sontak sentilan Mazdjo Pray ini disambut sorakan kemudian diduga untuk menyindir Presiden Joko Widodo. Sebab diketahui hubungan Jokowi lalu PDIP terus memburuk setelahnya sang anak sulung, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Megawati sendiri sudah membeberkan alasan dalam balik aksi memukul kentongan tersebut. Tak main-main, rupanya ada 10 ribu kentongan bambu yang digunakan dipukul serta dimaksudkan untuk menabuh semangat melawan kebijakan pemerintah uang serta intimidasi.

“Marilah kita memukul 10 ribu kentongan untuk meningkatkan kewaspadaan nasional negara Indonesia, agar tetap saja berdaulat juga merdeka,” ungkap Megawati. “Melawan money politic kemudian intimidasi.”

Megawati mengingatkan bahwa pemilihan umum harus dijalankan dengan demokratis, jujur, adil, lalu bermartabat. Aksi pukul kentongan ini adalah supaya warga Indonesia mengawasi proses Pemilihan Umum 2024 supaya tidak ada terjadi kecurangan.

Salah satunya dengan mengawasi agar prasarana negara tak digunakan untuk kepentingan calon atau partai kebijakan pemerintah tertentu, misalnya belaka bansos untuk kampanye. “Bansos itu hak rakyat,” tegas Megawati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *