Mitigasi Krisis Air, Brantas Abipraya Bangun Bendungan Bagong

suarasanggau PT Brantas Abipraya (Persero) tak henti menguatkan peranannya pada memperkuat pemerintahan memenuhi permintaan air pada Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penuntasan bendungan-bendungan yang mana sedang dibangun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini, salah satunya konstruksi Bendungan Bagong di area Trenggalek, Jawa Timur. Bakal jadi bendungan multifungsi, perkembangan bendungan ini nantinya akan mengupayakan irigasi di area Trenggalek dan juga sekitar.

“Kami optimis akan tuntaskan bendungan ini tepat waktu, agar penduduk Trenggalek juga sekitarnya lekas dapat merasakan manfaatnya. Nantinya bendungan ini dapat meningkatkan Daerah Irigasi (DI) di tempat Trenggalek seluas 867 hektare,” ujar  Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi.

Ditambahkan Toha, bendungan yang mana terletak pada Desa Sumurup juga Sengon, berjarak 10 kilometer dari pusat kota Wilayah Trenggalek ini mendapatkan sumber air yang tersebut berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 kilometer persegi. Didesain dengan tipe urugan zonal, Bendungan Bagong ini miliki tinggi puncak inti tegak 82 meter dan juga panjang 678 meter. Bendungan Bagong ini diproyeksi dapat menggalang keinginan air baku pada Kecamatan Pogalan, Trenggalek. Hal ini dikarenakan bendungan ini miliki kapasitas tampung 17,40 jt m3, selain itu Bendungan Bagong ini juga berfungsi untuk mengempiskan debit air Sungai Bagong sebesar 78,44% sekaligus DAS Bagong dan juga prospek pariwisata.

Ditemui dalam tempat terpisah, Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi mengungkapkan bendungan ini bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan juga ketahanan air di Proyek Vital Nasional Pemerintah. Tak hanya saja sebagai sumber air baku, Bendungan Bagong ini merupakan bendungan multiguna yang berfungsi juga sebagai pengendali banjir, sumber area irigasi, sumber pembangkit listrik juga juga berpotensi menjadi destinasi baru pariwisata.

Pembangunan bendungan ini merupakan upaya perseroan di memitigasi krisis air serta kekeringan yang mana terjadi pada climate change. Sugeng Rochadi juga menuturkan, selain bendungan, Brantas Abipraya juga mendirikan embung juga jaringan irigasi.

“Brantas Abipraya akan terus menunjukkan komitmennya pada memajukan sektor infrastruktur, salah satunya pada penyelenggaraan sumber daya air. Melalui proyek Bendungan Bagong inipun juga merupakan wujud nyata sinergi positif Brantas Abipraya sebagai BUMN Karya dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat),” tutup Sugeng Rochadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *