Bermacam-macam Mahasiswa ITB Gelar Aksi Solidaritas Palestina, Sampaikan Pesan ini

Bandung- Sekitar 200 orang partisipan ajar Institut Teknologi Bandung ataupun ITB menyelenggarakan kelakuan kebersamaan buat orang Palestina di tempat pada kampus, Kamis malam, 30 November 2023. Pada peluang itu, Kepala negara Keluarga Mahasiswa ITB Pendeta Syahputra berunjuk rasa asumsi kelakuan itu terpaut dengan rumor agama.

” Kelakuan ini mengenai rumor kemanusian dan kasus genosida,” tutur Pendeta sesudah kegiatan.

Bacaan Lainnya

Mahasiswa ITB melaksanakan kelakuan kebersamaan itu sepanjang satu jam mulai dekat jam 19. 00 Wib. Kelakuan luang mau ditangguhkan pula alih posisi dampak hujan mengguyur. Mereka setelah itu berikrar buat meneruskan kelakuan di dalam bagian terletak dalam kampus dekat kolam yang itu diucap Indonesia Karam ataupun disingkat Intel. Di bawah kolam yang dipakai bermuatan air itu terdapat lukisan denah Indonesia.

Para kontestan kelakuan menghidupkan parafin pada dekat kolam. Mereka melindungi bercahaya api dari air hujan dengan parasut.

Para siswa pula bergantian berorasi, tercantum oleh 5 orang yang dipakai menggantikan rute agama, ialah Islam, Kristen, Kristen Protestan, Hindu setelah itu Buddha. Mereka pula membentangkan bendera Palestina.

“ Kita mengantarkan statment tindakan yang diartikan mengancam negara Israel melawan kolonialisme Palestina,” tutur Pendeta.

Kelakuan kebersamaan itu berasal dari Inisiatif Semangka ITB setelah itu Hari Kebersamaan Global untuk Orang Palestina 29 November. Dalam statment perilakunya, Keluarga Mahasiswa ITB menyumpahi keras seluruh wujud pelanggaran nilai- nilai manusiawi tercantum genosida, penjajahan, sampai pelanggaran hukum global yang itu harus ditaati oleh tiap negeri tanpa lain buat melindungi ketenangan bumi.

Mereka pula mengancam keras kolonialisme negara Israel berdekatan dengan Palestina, penjajahan, genosida, sampai pelanggaran hukum Global yang dipakai diadakan oleh negeri Israel kepada Palestina, serta pula menuntut penghentian peperangan pada bentrokan Palestina- Israel yang itu sudah nyata melanggar nilai- nilai manusiawi dan hukum global.

Mahasiswa menuntut dikerjakannya pelacakan global berdekatan dengan kesalahan orang setelah itu pelanggaran hukum global pula diserahkan ke Dewan Global. Mereka juga menguatkan tindakan jelas setelah itu kestabilan Indonesia yang menyangkal kolonialisme Israel.

Pendeta berambisi kelakuan mendekati timbul dari anak didik di tempat kampus lain selaku wujud sokongan buat masyarakat Palestina.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *