suarasanggau ISLAMABAD – Mantan Utama Menteri Pakistan serta saingan beratnya Nawaz Sharif lalu Imran Khan menyatakan kemenangan pada pemilihan umum yang dirusak oleh hasil pilpres yang tertunda serta serangan gerilyawan. Saling klaim yang dimaksud menjadikan Pakistan masuk di jurang kekacauan kebijakan pemerintah lebih banyak lanjut.
Partai Sharif mengungguli kursi terbanyak dibandingkan satu partai lain pada pilpres hari Kamis, namun para pendukung Khan yang tersebut dipenjara, yang digunakan mencalonkan diri sebagai partai independen kemudian tidak sebagai satu blok pasca partainya dilarang mengikuti pemilu, mengungguli kursi terbanyak secara keseluruhan.
Sharif menyatakan partainya akan berbicara dengan kelompok lain untuk membentuk pemerintahan koalisi oleh sebab itu partainya sendiri gagal meraih mayoritas suara.
Pengumuman Sharif muncul pasca tambahan dari tiga perempat dari 265 kursi mengumumkan hasilnya, lebih tinggi dari 24 jam pasca pemungutan pernyataan berakhir pada Kamis ketika 28 orang tewas di serangan militan.
Para analis memperkirakan tiada akan ada pemenang yang tersebut jelas, hal ini menambah kesengsaraan negara yang digunakan sedang berjuang untuk pulih dari krisis ekonomi, sementara negara yang disebutkan bergulat dengan meningkatnya militansi pada lingkungan urusan politik yang tersebut sangat terpolarisasi.
Hasilnya menunjukkan partai independen, sebagian besar didukung oleh Khan, meraih kemenangan kursi terbanyak – 98 dari 245 kursi dihitung.
Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang dimaksud dipimpin Sharif meraih 69 suara, sedangkan Partai Rakyat Pakistan yang dimaksud dipimpin Bilawal Bhutto Zardari, putra Pertama Menteri Benazir Bhutto yang mana dibunuh, mendapat 51 suara.
Sisanya dimenangkan oleh partai kecil serta partai independen lainnya.
“Liga Muslim Pakistan adalah partai terbesar dalam negara ini ketika ini setelahnya pemilihan umum dan juga merupakan tugas kita untuk mengakibatkan negara ini mengundurkan diri dari dari pusaran air,” kata Sharif terhadap kerumunan pendukungnya yang mana berkumpul di tempat luar rumahnya dalam kota Lahore dalam bagian timur.
“Siapapun yang dimaksud mendapat amanah, baik independen maupun partai, kami hormati amanah yang didapat,” ujarnya. “Kami mengundang dia untuk duduk sama-sama kami juga membantu negara yang dimaksud terluka ini bangkit kembali.”